Sejak konsep psikologi positif yang dipelopori oleh Seligman dan Csikszentmihalyi muncul di era tahun 2000an, perkembangan alat ukur yang mengukur aspek-aspek positif manusia juga terus berkembang. Penilaian aspek-aspek positif individu dinilai mampu membuat perbedaan pada individu (individual differences), hal ini didasarkan pada dua asumsi: 1. Data yang berkaitan dengan aspek positif dan negatif manusia dapat muncul pada setiap orang, 2. Setiap orang memiliki kekuatan-kekuatan psikologis dan kapasitas untuk mencapai fungsi optimalnya sebagai manusia.
Dengan mengidentifikasi dan mengukur kekuatan (aspek positif) manusia, proses-proses yang sesuai (healthy process), dan fulfillment dimungkinkan dapat memberikan efek positif pada manusia. Beberapa hipotesis positive psychological assessment yang telah terbukti dituliskan di bawah ini:
- Mengidentifikasi dan mendorong kekuatan manusia (human strengths) dapat meningkatkan pencapaian (achievement). Eksperimen dilakukan di SMA di Philadelphia USA, menunjukkan bahwa kurikulum yang mendorong kekuatan (human strength) sebagai central point dapat meningkatkan nilai rata-rata siswa dan menaikkan skor tes nasional di SMA tersebut.
- Manajemen berbasis human strengths meningkatkan makna dan produktifitas kerja. Berdasarkan riset yang dilakukan Gallup tahun 2001 dengan meng-interview dua juta pimpinan (CEO, aktivis, guru, dll) menemukan bahwa setiap orang memiliki bakat menetap dan unik. Dan ruang pertumbuhan terbesar dari setiap orang berada pada area kekuatan terbesar orang tersebut (Buckingham & Clifton, 2001).
- Mengukur dan mendorong kekuatan dapat meningkatkan kesehatan mental (mental health). Seligman (1998) menyatakan bahwa terdapat sekumpulan kekuatan manusia yang dapat menjadi penyangga melawan sakit mental, yakni keberanian, optimis, ketrampilan interpersonal, work ethic, harapan, kejujuran, dan ketekunan.
Mencermati dampak positif dari positive psychological assessment, sudah sewajarnya tes-tes yang mengukur aspek-aspek positif manusia semakin berkembang, khususnya tes-tes psikometri. Dunia psikologi, khususnya di Indonesia diharapkan tidak hanya memulai dari diagnosis penyakit mental saja, namun juga berangkat dari human strengths.
Share this post :
Pak/Bu saya bermaksud membuat psikotest online, sistem sudah siap, saya pakai .net cuma ya susah karena ga ada lisensi alat test. Btw kalau alat test dibikin sistem online, apakah itu sah-sah saja? karena pasti lebih praktis ya, sepanjang alat testnya bentuknya multiple choice sih
Jawab:
sah-sah saja sepanjang alat tes itu dikembangkan sendiri dan tidak menduplikasi atau menggunakan alat tes yang sudah ada hak ciptanya.
Wah, sayang websitenya tidak diupdate lagi.Padahal isinya bagus-bagus buat nambah wawasan
Salam,
Naima
Dear Naima,
Terima kasih :). Semoga mulai sekarang bisa saya update lagi.
salam,