Seringkali kita dibingungkan dengan istilah-istilah yang digunakan untuk mengukur mental atau aspek psikologis, baik dalam proses rekrutmen ataupun promosi. Dibawah ini dijelaskan secara ringkas apa yang dimaksudkan dengan istilah-istilah tersebut:
Ability (Kemampuan): sejauhmana seorang individu menunjukkan kapasitasnya dalam menggunakan ketrampilan/kecakapan tertentu. Ability seringkali mengacu pada aptitude dan attainment yang dinilai bersamaan, misal, ada di tingkat mana kemampuan Anda berbahasa Inggris saat ini (attainment) dan bagaimana potensi Anda untuk berkembang lebih jauh pada kemampuan berbahasa Inggris tersebut (aptitude).
Aptitude (potensi untuk melakukan sesuatu hal): kemampuan individu untuk menggunakan ketrampilan/kecakapan tertentu sekaligus potensinya pada aspek yang dinilai di masa yang akan datang, misal seseorang yang mulai belajar bahasa Inggris dan cepat menangkap struktur dan grammar, namun belum mencapai level kecakapan (fluency), artinya pengetahuan orang tersebut belum mencukupi di level kecakapan, namun sudah menunjukkan potensi untuk mencapai level tersebut. Contoh yang lain, menilai kemampuan seseorang menjadi programmer komputer atau menilai kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, TPA (Tes Potensi Akademik).
Attainment (tingkat kemahiran saat ini): tingkat atau level pengetahuan dan ketrampilan yang telah dicapai saat ini, misalkan nilai TOEFL 550. Contoh lain tes mengemudi (driving test), tes berbicara dalam bahasa asing.
Competency: Sekumpulan pengetahuan, ketrampilan, karakteristik pribadi, dan pengalaman seseorang yang dinilai secara bersamaan, yang merupakan dasar penting seseorang untuk melakukan pekerjaan X di level posisi tertentu. Misalkan untuk memilih sales manager, salah satu kompetensi yang dinilai adalah kompetensi negosiasi, yang artinya sales manager tersebut memiliki pengetahuan sales yang tinggi, ketrampilan membujuk yang efektif, dan karakter pribadi yang optimis. Kumpulan kompetensi disebut model kompetensi yang dijadikan acuan dan kriteria untuk menilai apakah sales manager tersebut telah memenuhi kriteria minimal seorang sales manager.
Intelligence: Sebuah tes yang mengukur cakupan kemampuan yang dimiliki seseorang. Apakah inteligensi hanya sebuah facet yang dapat diukur sebagai satu kesatuan (g factor) atau terdiri dari kemampuan yang terpisah-pisah yang kemudian digabung menjadi satu kemampuan, hingga sekarang masih menjadi perdebatan di kalangan pakar psikologi.
Skill: Untuk negara-negara berbahasa Inggris digunakan sebagai istilah yang generik, ‘being good‘ dalam hal mengerjakan sesuatu, misal menggambar, menjahit atau bisa juga dikatakan ‘being good‘ dengan hal kata-kata atau teknologi. Di Indonesia diterjemahkan dengan kata kemahiran/kecakapan/ketrampilan.
Strength: Setiap “good point” yang dapat dipersepsikan. Misalkan seseorang dipersepsikan memiliki kekuatan dalam hitung-menghitung, artinya aptitude-nya kemungkinan juga tinggi untuk hal-hal yang bersifat matematika atau teknik. Contoh lain, seseorang memiliki sensitivitas yang tinggi dalam mendengarkan orang lain, artinya aptitude-nya untuk menangani pekerjaan yang berhubungan dengan orang kemungkinan juga tinggi dibandingkan untuk berhubungan dengan paper-work.
Diluar istilah-istilah di atas, masih banyak istilah-istilah lain, seperti personality testing, personality assessment, self-assessment dll, namun yang paling sering membingungkan memang istilah-istilah di atas. Semoga sekarang Anda tidak dibingungkan oleh istilah-istilah di atas lagi 🙂
Share this post :
Thank u ya buat artikel ini, karena saya jadi lebih memahami tes psikologi
Assalamualaikum admin. Ijin copas gambarnya buat di blog ana. adhitaduduy.blogspot.com
Main ke tempat ana admin.