Tips Menjawab Tes Kepribadian/Personality Test

 

Consultant Psikotest Assessment Psikometri

Kuesioner atau inventor kepribadian digunakan untuk mengukur ciri-ciri atau standar tertentu pada seseorang yang berpengaruh terhadap unjuk kinerja di tempat kerja. Kepribadian Anda akan tercermin melalui respon-respon dari jawaban tes atau kuesioner. Hasil akhirnya merupakan indikator penting seberapa cocok Anda dengan pekerjaan yang ditawarkan. Beberapa kuesioner atau tes kepribadian dirancang khusus untuk mengukur kecerdasan, minat, atau ketrampilan dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Penilaian kepribadian melibatkan respons Anda terhadap serangkaian item pertanyaan. Jawaban yang diperoleh digunakan untuk menyusun profil kepribadian Anda. Sehingga, jawaban Anda merupakan dasar untuk menunjukkan kepribadian. Kriteria kepribadian yang digunakan untuk kecocokan pekerjaan biasanya meliputi, kestabilan emosi, kepercayaan diri, kerjasama, kepekaan, ketrampilan komunikasi, dll.

Dalam kuesioner tes kepribadian tidak ada jawaban benar salah, karena tidak ada kepribadian yang salah. Untuk itu, kiat utama dalam menjawab kuesioner atau tes kepribadian adalah bersikap jujur. Tidak perlu berpura-pura menjadi pribadi lain. Agar semua berjalan lancar, tidak dibuat-buat, saat menjawab kuesioner atau tes kepribadian sebaiknya:

Menjawab semua pertanyaan dengan jujur, sesuai diri sendiri. Anda juga pasti tidak ingin mendapatkan pekerjaan tersebut tetapi ternyata tidak sesuai dengan Anda yang sebenarnya bukan. Untuk menjawab jujur, Anda perlu mengenali kelebihan dan keterbatasan diri Andaย  dengan baik. Berpikir positif mengenai diri sendiri. Ingat, ada banyak pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan sukses oleh orang-orang dengan karakter pribadi yang berbeda-beda. Jadi yakinlah dengan diri Anda. Terakhir, sebelum memulai menjawab kuesioner atau tes kepribadian berdoalah.ย  Jika ini yang terbaik untuk Anda, pasti Anda akan dapatkan.


Share this post :
Tagged with: , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,
Posted in Tips Praktis
22 comments on “Tips Menjawab Tes Kepribadian/Personality Test
  1. zaki says:

    saya mahasiswa tingkat akhir lagi mengerjakan karya tulis ilmiah.saya sedang meneliti kepribadian prilaku merokok pada seseorang.yang menjadi kendala adalah saya bingung untuk membuat kuesioner kepribadian dan bagaimana cara penilaiannya.mohon bantuannya,terima kasih.

    Untuk membuat kuesioner psikologis, hal pertama yang harus kamu pahami adalah teori apa yang kamu pakai. Kalau kamu mau membuat kuesioner tentang kepribadian seorang perokok, maka kamu tentukan dulu teori kepribadiannya, misalkan teori Jung, teori Kelly, dll. Nanti dari teori tersebut kamu bisa tentukan dimensi apa saja yang menjadi acuan. Nah dari dimensi itulah diturunkan jadi item-item/pernyataan dalam kuesioner. Setelah itu lakukan pilot test atas kuesioner tsb untuk dicek reliabilitas dan validitasnya. Kalau sudah ok, baru ambil sampel dari populasi yang kamu tuju. Saya agak kurang jelas dengan penilaian yang kamu maksud. Apakah penilaian atas kuesioner itu sendiri? bagus atau tidak. Atau penilaian atas jawaban responden terhadap kuesioner tersebut? Jika maksud kamu yang terakhir, itu berarti bagaimana membuat interpretasi atas jawaban kuesioner, kamu perlu membuat scoring melalui analisis statistik, bisa menggunakan percentile atau lainnya. O ya, kamu dari fakultas apa? Jika dari fakultas psikologi, saya rasa ada mata kuliah khusus tentang pembuatan alat ukur yang bisa kamu pelajari lebih dalam.
    Demikian Zaki, semoga membantu.

  2. zaki says:

    sebagai seorang muslim yang menjadi pokok adalah doa.saya sangat setuju bila sesuatu harus dimulai dengan doa.akan tetapi tips yang seperti ini adalah sangat membantu sekali.terima kasih sekali.

    Terima kasih kembali. Sukses untuk Anda.
    Salam,

  3. zylva says:

    Saya karyawan bank swasta pernah ikut test penjenjangan pangkat dan gugur di tes perilaku (nilai C) saat ini mencoba kembali ikut tes awal nov 08 , gmn caranya agar lulus tes perilaku ,dan saya mohon bantuannya, domisili saya di Probolinggo. thanks

    Yang paling penting dalam tes perilaku adalah Anda menjawab sejujur-jujurnya, namun untuk menjawab sejujur-jujurnya Anda perlu memahami dan mengenali diri sendiri dengan baik. Semakin Anda mengenali diri Anda dengan baik, akan semakin mudah bagi Anda menjawab soal dalam tes perilaku.

  4. zylva says:

    Dalam menjawab tes perilaku yg penting menjawab sejujur-jujurnya dan perlu memahami n mengenal diri sendiri dg baik ,adakah latihan2 yg dpt mengenali diri sendiri ?

    salam hangat – Zylva

    Dear Zylva,

    Terima kasih atas pertanyaan kamu. Pertanyaan ini sangat cerdas. Latihan untuk mengenali diri sendiri dalam bentuk training formal belum pernah saya dengar. Tapi ada dua hal yang dapat kamu lakukan pertama, kamu bisa melakukan refleksi diri. Artinya dalam setiap tindakan yang telah kamu lakukan kamu coba pikirkan apa saja yang mempengaruhi kamu melakukan tindakan tersebut, kenapa kamu melakukan hal tersebut, dan apakah ada tindakan yang lebih baik dari yg telah kamu ambil dll. Dari melakukan refleksi diri ini, kamu akan semakin mengenali diri sendiri. Kamu akan semakin paham dengan interest dan values kamu. Ini membuat kamu semakin memahami diri sendiri.

    Cara yang kedua adalah melakukan assessment individual/konsultasi pribadi ke ahlinya. Disini kamu bisa datang ke biro konsultasi psikologi untuk melakukan assessment dan setelahnya kamu minta feedback dari mereka dalam bentuk diskusi dan bukan hanya sekedar report tertulis saja. Dengan berdiskusi kamu akan mendapatkan pengetahuan dan pemahaman dengan diri sendiri secara lebih mendalam. Dan ini membantu kamu untuk lebih mengenali diri sendiri.

    Demikian Zylva, semoga membantu kamu untuk semakin mengenali diri sendiri.

    salam,

  5. meyrna says:

    saya mahasiswa tingkat akhir di salah satu perguruan tinggi negeri yang sedang menyusun tugas akhir karya Tulis ilmiah.
    saya mau tanya, apakah ada kuesioner tipe kepribadian A dan B??. kalau ada dimana saya bisa memperolehnya?. terima kasih.

    Setahu saya kuesioner atau inventori kepribadian A dan B sudah dibakukan. Tetapi saya kurang tahu apakah sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia. Coba cek ke LPSP3 di Fakultas Psikologi UI.

  6. tika says:

    Setiap orang pasti punya kepribadian yang berbeda-beda. Ada ga sih cara untuk memperbaiki kepribadian diri sendiri dengan tidak melihat pribadi orang lain.(meniru orang lain)

    Cara yang paling ringkas adalah berupaya memiliki kesadaran diri. Artinya harus tahu kelebihan dan keterbatasan diri. Anda bisa membaca banyak buku tentang kepribadian atau buku-buku tentang biografi, dari situ Anda bisa memahami bagaimana kepribadian Anda. Selamat mencoba.

  7. Rizal. says:

    Saya sangat t’tarik dgn tulisan yg mba buat.. saya ingin sdkit”curhat”mengenai masalah saya selama mengikuti psikotest d berbagai perusahan d jakarta akan tetapi hasliny selalu negatif padahal saya sudah bersikap jujur dlm menjawab soal hingga pd akhirny saya selalu merasa ad yg salah dgn kepribadian saya…,menurut mba kira2 ap yg hrs saya lakukan utk m’perbaiki kepribadian saya..

    Ada banyak sekali faktor yang menentukan untuk diterima di perusahaan, jika Anda sudah berusaha yang terbaik dan menjadi diri sendiri, kemungkinan terbesar mungkin kepribadian Anda memang bukan yang dicari oleh perusahaan tersebut. Tidak ada yang salah dengan kepribadian Anda. Teruslah berupaya dan berikhtiar. Atau Anda bisa coba Anda bertemu dengan career coach untuk membantu Anda menemukan apa permasalahan Anda.

  8. Lando says:

    Saya mahasiwa Kedokteran tingkat akhir. Dalam Karya Tulis Ilmiah, saya hendak menguji mengenai tipe kepribadian. Apakah semua pengujian untuk tipe kepribadian menggunakan MMPI? Terima kasih

    Tidak harus. Ada banyak sekali alat tes psikometri yang dikembangkan publisher untuk mengukur kepribadian ๐Ÿ™‚

  9. fia says:

    saya mahasiswi tingkat akhir yg sedang mengerjakan karya tulis ilmiah.
    saya kesulitan bagaimana membuat kuesioner untuk menggali kepribadian seseorang apakah dia seorang yang pemarah atau tidak. apakah ada alur atau syarat2 dalam membuatny?
    terima kasih


    Yang paling penting Anda temukan dulu teori siapa yang Anda pakai berkaitan dengan kemarahan. Dengan teori inilah dibangun item-item untuk mengukur tingkat kemarahan seseorang. Alurnya mulai dari mengumpulkan item sebanyak-banyaknya, bentuk respon yang dipilih, kemudian lakukan pilot tes. pilih item-item yang baik, lakukan pilot tes lagi untuk menjadi alat tes yang baik. Intinya pendekatan psikometri mensyaratkan validitas, reliabilitas, standarisasi, dan bebas dari bias harus terpenuhi untuk menjadi alat tes yang baik. Atau cara yang gampang kamu bisa telusuri dari skripsi atau tesis kakak kelas yang pernah menuliskan topik yang sama, mungkin alat ukurnya bisa digunakan lagi, tentunya dengan seijin yang mengembangkan

  10. Tri Wahyono says:

    Saya berencana untuk mengikuti seleksi penerimaan pegawai di Bank Indonesia (BI). Mohon saran mengenai tipe kepribadian dan kemampuan apa yang dibutuhkan untuk bekerja di bidang perbankan dan apa yang harus saya persiapkan dari sekarang?

    Sekian. terima kasih banyak atas saran yang diberikan.


    Persiapkan mental positif dan keyakinan diri. Untuk kepribadian dan kemampuan dibidang perbankan karena berkaitan dengan jasa, kemampuan interpersonal, komunikasi, kerjasama, merupakan beberapa kriteria yang dipentingkan termasuk juga membangun hubungan.

  11. adit says:

    menurut saya tdk ada rumus tetap untuk menilai kepribadian seseorang. Itu hanya karangan manusia yg belum pasti kebenarannya, karena pikiran manusia setiap detik berubah…
    Lah kalo jawab jujur, trus yang kita jawab yang enak2 aja, khan bisa2 kita gak ketrima bos kerja disana… Matur Nuwun…


    itulah gunanya sains. Tes kepribadian disusun dengan pendekatan sains yang bisa dibuktikan secara scientific dan memiliki metodologi ilmu pengetahuan yang akurat. Bukankah otak manusia digunakan untuk menciptakan hasil yang bisa bermanfaat, dan salah satunya adalah ilmu psikologi.

    Jujur menurut saya bukan menjawab enak-enak aja, jujur lebih menunjukkan bagaimana integritas kita dalam bekerja. Memang sulit untuk menilai kejujuran karena itu kembali lagi ke hati nurani manusia itu sendiri.

    Namun itu hak Anda untuk memiliki pendapat yang berbeda ๐Ÿ™‚ saya hargai pendapat Anda.

  12. ardi says:

    Minta saran untuk menjawab soal kpribadia pada tes CPNS…

    Jujurlah pada diri sendiri…

  13. siti fatimah says:

    assalamu’alaikum wr. wb
    sy pernah mengikuti tes kepribadian yang terdiri dari 2 pilihan jawaban. Hanya saja soal tersebut terkesan diulang-ulang pada nomor berikutnya setelah melewati beberapa nomor. pilihan itu pun membandingkan dengan pilihan yang berbeda. Misalnya no 1. pilihannya : a. saya sangat khawatir jika tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, b. sy senang berdiskusi dengan rekan kerja. Dan soal no.7 pilihannya : a. saya sangat khawatir jika tidak dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, b. saya merasa bersalah jika melakukan perbuatan dosa.
    untuk jawaban no 1 sy pilih a, tapi begitu membaca soal no7 sy jadi bingung karena sy lebih condong pada jawaban b. bagaimana kepribadian seperti itu ? mohon penjelasan. trmksh

    sebaiknya jangan dikacaukan dengan mencari tautan antar pernyataan-pernyataan yang ada, fokuslah menjawab setiap pernyataan dengan bertanya secara jujur pada diri sendiri. Semakin Anda pusing dengan hal-hal yang tidak perlu, akan mempengaruhi konsistensi jawaban Anda sendiri. Percayalah pada diri sendiri, yang terbaik pasti akan Anda dapatkan.

  14. bunda says:

    terima kasih..
    bingung juga ya.. soale kadang kurang tahu diri sendiri

    Mungkin ini saat yang tepat untuk Anda mulai belajar mengenali diri sendiri ๐Ÿ™‚

  15. Wahyu says:

    Bagaimana klo tdk terjawab semua

  16. Assegaf catur j.p says:

    Saya pada tahun ini sudah mendaftar di salah satu sekolah militer tetapi saya gugur di tes psikotest, nah dalam test ini ada 3 tahap pertama tes kecerdasan, kedua tes kepribadian dan terakhir tes pauli, pada saat itu hasilnya langsung secara transparan di tunjukkan pada para peserta melalui proyektor kebanyakan nilai mereka yg lolos adalah 80 keatas (mayoritas) dan sedikit yg 70an, pertanyaan saya gimana sistem penilaiannya sehingga di ketahui tingkatan ataupun nilainya di hitung melalui kecerdasan ala psiko atau bagaiamana? mohon penjelasannya biar saya lega atau srek dengan hasil untuk memperbaiki nilai pada tahun depan, dan pertanyaan yang kedua saya dengar mereka yang lulus adalah yang sudah ikut les psikotest apakah les psikotest itu ada? Padahal saya telusuri dan saya cari tahu di internet bahwa tes psikotest caranya dengan menjawab sejujur jujurnya lalu buat apa ada les?

    Salam hangat dan terimakasih

  17. Johan says:

    Assalamualaikum.
    Saya baru saja mengikuti test MMPI, akan tetapi saya merasa blm mengisi biodata secara lengkap. Apakah itu akan mempengaruhi hasil test saya? Soalnya ada beberapa pertanyaan yg bersifat tertutup. For exam: tentang hubungan sexs dg suami atau istri (sedangkan saya masih lajang). Terimakasih.
    Wassalamualaikum wr wb

  18. sripurnamawati says:

    Asalamualaikum.
    saya mau tanya, tadi saya baru mengikuti tes psikotes secara online di salah satu perusaan leasing. dan d berikan waktu sekitar 22 menit dengan jumlah soal 85.yang ingin tanya kan mungkin kah jawaban tes saya di terima, mengingat hanya sedikit yang bisa saya jawab sekitar 60 soal.

    Terimakasih

    • consulthr says:

      Yang bisa jawab hanya yang Di Atas :). Saya tidak tahu mungkin atau tidak mungkinnya karena jawaban benar-salah, sangat tergantung dari berapa soal yang kamu jawab benar, dan berapa cut score yang dibutuhkan untuk bisa dianggap lulus.

      Feeling kamu sendiri bagaimana?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Buku

Latest Tweet

Home Widget 2

This is your second home widget box. To edit please go to Appearance > Widgets and choose 7th widget from the top in area 7 called Home Widget 2. Title is also manageable from widgets as well.

Quotes of the day

Happiness is not achieved by the conscious pursuit of happiness; it is generally the by-product of other activities.
Aldous Huxley